Sandiaga Uno Tetap Teguh pada Ganjar Pranowo Meski Ada Kader yang Membelot ke Prabowo
Sandiaga Uno menegaskan bahwa kader PPP yang beralih dukungan bukan bagian dari keluarga besar partai
Cydem.co.id' Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, menegaskan komitmen kokoh partainya dalam mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024, meskipun beberapa kader PPP beralih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dinamika internal ini menjadi sorotan, dengan Sandiaga menyatakan bahwa kader yang berpindah dukungan tidak diakui sebagai bagian dari keluarga besar partai.
Menurut Sandiaga Uno, "Yang menganggap dukungannya itu dialihkan bukan menjadi bagian dari pada DPP PPP dan Bapilu. Dan kami menyatakan bahwa PPP keluarga besar berbeda pilihan itu wajar, tapi kami ikhtiar memenangkan Ganjar."
Pada akhir tahun lalu, organisasi internal PPP yang disebut Pejuang PPP secara terbuka menyatakan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Witjaksono, yang mendukung Prabowo, kemudian dipecat oleh partai sebagai langkah disiplin.
Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi, menegaskan bahwa sikap Witjaksono tidak mencerminkan sikap resmi PPP. Baidowi menyatakan, "Sudah diambil langkah disiplin organisasi, yakni dengan melakukan pemberhentian dari struktur majelis pertimbangan dan sekaligus dicabut keanggotaannya."
Meskipun demikian, partai tidak memberikan sanksi kepada Emron Pangkapi dan Siti Nur Millah, yang nama mereka dicatut oleh Witjaksono untuk mendukung Prabowo-Gibran. Namun, PPP mengumumkan langkah pendisiplinan bagi kader yang ikut Witjaksono, termasuk mencopot mereka dari pencalegan.
Dalam upayanya untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, PPP juga telah menggelar berbagai kegiatan konsolidasi dukungan, termasuk lari pagi 'Penguin Seliwerun bersama Ganjar Pranowo & Sandiaga Uno' di Jakarta pada Minggu (14/1). Meskipun terdapat dinamika internal, PPP tetap fokus pada strategi pemenangan dan memastikan bahwa perbedaan pilihan di antara kader tidak mengganggu target utama partai dalam Pilpres 2024.