Pesan Jokowi ke Pemerintahan Mendatang: Hati-hati Kelola Negara
Jokowi menyoroti peran media sosial dalam perubahan politik dan ekonomi global
Cydem.co.id' Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan penting untuk pemerintahan baru yang akan datang setelah masa kepemimpinannya berakhir. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya berhati-hati dalam mengelola negara, mengingat kompleksitas Indonesia sebagai negara besar dengan hampir 280 juta penduduk.
"Saya harapkan pemerintahan baru nanti agar dapat berhati-hati dalam mengelola negara, mengelola APBN dan sebagainya," ujar Jokowi saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang pada Jumat (1/3).
Jokowi juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mengelola aspek ekonomi dan politik, serta berbagai hal lainnya, untuk menghindari kesalahan yang dapat berdampak pada negara.
Periode kedua kepemimpinan Jokowi di Indonesia dijadwalkan akan berakhir pada Oktober 2024. Namun, ia telah mempersiapkan transisi kekuasaan dengan merujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan mendatang, seperti yang dikalkulasikan oleh lembaga-lembaga internasional.
Meskipun tantangan global seperti disrupsi teknologi dan perubahan politik dan ekonomi terus berlangsung, Jokowi melihat bahwa Indonesia memiliki peluang untuk maju di tengah ketidakpastian tersebut.
"Dengan kondisi ketidakpastian dan tekanan-tekanan yang ada, Indonesia memiliki peluang dan kesempatan untuk melompat menuju status negara maju," tegas Jokowi.
Pesan Jokowi ini menjadi panggilan bagi pemerintahan mendatang untuk memperhatikan dengan seksama berbagai aspek dalam mengelola negara demi mencapai kemajuan yang berkelanjutan.