Pasukan Elite Israel Brigade Golani Dibantai, Pengamat Sebut Hamas Terlibat dalam Operasi Terkoordinasi
Hamas Palestina melancarkan serangan terorganisir terhadap pasukan elite Israel Brigade Golani di Jalur Gaza pada Selasa (12/12)
Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan Brigade Golani, salah satu unit elite militer Israel yang terkenal, mengalami serangan mematikan di Jalur Gaza pada Selasa (12/12), yang menyebabkan sejumlah prajurit Israel tewas, termasuk empat komandan. Serangan ini dilakukan oleh kelompok militan Hamas, dan para analis pertempuran dari Institute for the Study of War (ISW) menyatakan bahwa serangan tersebut dirancang dan diorganisir dengan sangat matang oleh Hamas.
Kejadian ini berawal dengan penyergapan terhadap patroli Israel yang memasuki sebuah kompleks berisi tiga gedung. Ketika pasukan reaksi cepat (QRF) dikirim untuk membantu tim patroli, kelompok Hamas mulai menyerang mereka dengan menggunakan alat peledak rakitan dan granat, menyebabkan lima tentara Israel tewas, termasuk seorang komandan batalyon, tiga komandan kompi, dan kepala tim komando Brigade Golani.
Brigade Golani, yang merupakan pasukan elite dan telah terlibat dalam sejumlah konflik penting di masa lalu, mengalami serangan yang sangat terkoordinasi dan terorganisir dengan baik. Meskipun militer Israel mengklaim berhasil menghancurkan Batalyon Shujaiya Hamas, ISW meragukan klaim tersebut dan menyatakan bahwa serangan yang terjadi di Shujaiya menunjukkan bahwa setidaknya beberapa elemen batalyon masih mampu melancarkan operasi militer untuk mempertahankan wilayah tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sebelumnya merilis daftar prajurit yang tewas dalam agresi di Jalur Gaza, mencatat setidaknya 444 tentara Zionis tewas dalam konflik tersebut. Namun, serangan terbaru ini menyoroti risiko besar yang dihadapi pasukan elite Israel di medan pertempuran dan meningkatnya keterlibatan Hamas dalam operasi terkoordinasi yang lebih kompleks.
Tragedi ini terjadi dalam konteks konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, di mana konsekuensi kemanusiaan semakin memprihatinkan. Sejak dimulainya agresi, lebih dari 18 ribu warga Palestina tewas, dengan sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, sekitar 1.200 orang tewas di Israel. Situasi ini memunculkan keprihatinan global tentang perlunya upaya diplomatik dan solusi damai yang dapat mengakhiri kekerasan dan menderita di kawasan tersebut.