Menko Marves Kembali Aktif, Bahas Energi dan Lingkungan dalam Pertemuan dengan John Kerry

Meski belum sepenuhnya pulih, Menko Luhut terlibat dalam pertemuan penting, termasuk dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry, membahas potensi Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage

Menko Marves Kembali Aktif, Bahas Energi dan Lingkungan dalam Pertemuan dengan John Kerry
Juru Bicara Menko Marves sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi menuturkan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah mulai aktif bekerja.

Cydem.co.id' Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, kembali beraktivitas setelah menjalani pemulihan kesehatan di Singapura. Jodi Mahardi, Juru Bicara Menko Marves, mengungkapkan bahwa Meski belum sepenuhnya pulih, Menko Luhut telah aktif dalam sejumlah pertemuan strategis, termasuk pertemuan dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry.

Pertemuan tersebut membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, dengan potensi hingga 400 giga ton. Rencana tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya. Menko Luhut juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut, menggandeng White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals.

Dalam pertemuan yang sama, Menko Luhut menyampaikan rasa terima kasih kepada Amerika Serikat atas pembebasan dana Pertamina sebesar 300 juta dolar AS yang sempat terkendala dalam hubungan Amerika dan Venezuela. Hal ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, membuka peluang kerja sama lebih lanjut di masa depan.

Menko Luhut yang masih dalam proses pemulihan juga berhasil menjalankan tugasnya dengan menerima telepon dari Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan berkomunikasi dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Kedua perwakilan negara tersebut memberikan dukungan dan harapan untuk kerja sama lebih lanjut.

Dukungan terhadap pemulihan Menko Luhut tidak hanya datang dari dalam negeri, namun juga dari Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Pembicaraan tentang kerja sama di bidang kesehatan antara kedua negara membuka peluang kerjasama yang lebih luas dan memperkuat hubungan bilateral.

Tetap menjalankan tugasnya di tengah masa pemulihan, Menko Luhut membuktikan keterlibatannya dalam memajukan agenda nasional. Dengan pertemuan penting dan dukungan yang diterimanya, Indonesia semakin terbuka terhadap peluang kerja sama di berbagai sektor.