Massa Protes Desak Pembebasan Tawanan Hamas, Netanyahu Janji Pertemuan

Demonstrasi melibatkan sekitar 20.000 orang yang berjalan dari Tel Aviv ke Yerusalem selama lima hari

Massa Protes Desak Pembebasan Tawanan Hamas, Netanyahu Janji Pertemuan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat desakan dari demonstran warga Israel untuk membebaskan tawanan yang masih ditahan Hamas.

Cydem.co.id' Jakarta - Puluhan ribu demonstran, termasuk keluarga dan teman dari sekitar 240 tawanan Hamas, menggelar unjuk rasa di depan kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Yerusalem pada Sabtu (18/11). Mereka mendesak pemerintah Israel untuk segera membebaskan tawanan yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Unjuk rasa ini diperkirakan diikuti oleh sekitar 20.000 demonstran, yang telah menempuh perjalanan selama lima hari dari Tel Aviv. Massa aksi menuntut pemerintah Israel agar memprioritaskan pemulangan orang-orang yang mereka cintai yang menjadi tawanan di Gaza.

Mereka berjalan berjam-jam di sepanjang jalan raya yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv, memegang poster bertuliskan "Bawa Mereka Pulang Sekarang." Salah satu peserta, Noam Alom (25), menyatakan keinginan untuk bertemu dengan para pejabat dan mendapatkan jaminan tentang rencana pembebasan.

"Saya mengharapkan mereka bertemu dengan kami, memberi tahu kami bagaimana mereka akan melakukannya," ujarnya sambil memegang foto kekasihnya yang diculik. "Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jadi kami meminta mereka untuk bertindak sekarang, membayar berapa pun harga yang diperlukan untuk membawa kembali para sandera," tambahnya.

Beberapa jam setelah unjuk rasa, Benjamin Netanyahu berjanji akan bertemu dengan keluarga korban pada Senin (20/11). Dalam konferensi pers, ia menegaskan dukungannya, menyatakan bahwa seluruh Israel berjalan di sisi keluarga korban.

Namun, ia juga menekankan bahwa belum ada kesepakatan yang dibuat dan memperingatkan tentang rumor dan pernyataan tidak akurat terkait para tawanan. Juru bicara Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengungkapkan bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan para tawanan di Jalur Gaza.