Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi, Anies Hormati Keputusan dengan Etika Tinggi
Keputusan Mahfud untuk mundur mencatat akhir masa jabatannya sebagai Menko Polhukam
Cydem.co.id' Jakarta - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan penghormatannya terhadap keputusan Mahfud MD untuk mundur dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dalam Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan ini disampaikan Anies dalam kunjungan di Pamekasan, Jawa Timur, pada Rabu (31/1), di mana ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi etika dalam kepemimpinan.
"Kalau terkait Pak Mahfud, kami hormati keputusannya," ungkap Anies, menyatakan bahwa negara dapat berfungsi dengan baik jika para pemimpinnya mempraktikkan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya, Mahfud, yang juga merupakan cawapres nomor 3, telah mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengungkapkan bahwa surat pengunduran dirinya akan segera disampaikan kepada Jokowi.
"Saya katakan saya sudah lama sepakat untuk mundur tapi nunggu momentum. Itu apa, satu momen situasi yang tepat," kata Mahfud di Danau Tirta Gangga, Lampung Tengah, Lampung, pada Rabu (31/1).
Mahfud menegaskan bahwa dia ingin menyampaikan keputusannya langsung kepada Jokowi, mengingat Jokowi yang telah menunjuknya sebagai Menko Polhukam empat setengah tahun yang lalu.
"Presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis, saya juga baru akan pulang Kamis. Mudah-mudahan secepat kami tiba di Jakarta secepat pula kami bertemu," lanjut Mahfud.
Pengunduran diri Mahfud menjadi sorotan publik mengingat posisinya yang strategis dalam pemerintahan. Meskipun demikian, sikap hormat dan penghormatan Anies terhadap keputusan tersebut menandai pentingnya menjaga etika dalam dunia politik dan kepemimpinan.