Luhut Ungkap China Rencanakan Investasi Besar di Industri Hilirisasi Nikel dengan Bangun Pabrik Sendok dan Garpu
Kawasan khusus akan dibuat untuk mendukung investasi China dalam industri petrokimia di Indonesia
Cydem.co.id' Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan rencana besar China untuk berinvestasi di sektor industri hilirisasi nikel Indonesia. China akan membangun pabrik sendok, garpu, jarum suntik, dan produk turunan stainless steel lainnya sebagai bagian dari proyek petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).
Pabrik tersebut akan menjadi bagian integral dari kelanjutan proyek pabrik petrokimia yang sedang dibangun di Kaltara. "Dari olahan stainless steel ini, seperti garpu, sendok, jarum suntik, dan sebagainya, mereka (China) telah mengekspresikan keinginan untuk berinvestasi, dan kami akan menyiapkan kawasan khusus untuk mendukung hal ini," ungkap Luhut melalui akun Instagram resminya.
Luhut juga menyampaikan bahwa China telah memberikan persetujuan untuk jumlah investasi dalam proyek industri petrokimia di Kaltara, dan ia optimis bahwa proses investasi akan berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi lokal, Luhut menyatakan pembangunan kawasan khusus ini diharapkan dapat membuka peluang bagi industri dalam negeri, termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk terlibat dalam rantai produksi petrokimia.
"Saya senang melihat komitmen dari China, meskipun menghadapi tantangan ekonomi global, mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek petrokimia ini," tambahnya.
Selain itu, Luhut juga membagikan optimisme terkait peningkatan investasi asing ke Indonesia setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai. Ia mengungkapkan bahwa para investor telah menunggu hasil pemilihan untuk memastikan kestabilan politik sebelum berkomitmen.
"Iya, benar sekali bahwa para investor menunggu hasil pemilihan. Namun, baru-baru ini saya menerima beberapa telepon yang menyampaikan selamat atas hasil Pemilihan Presiden di Indonesia, yang merupakan salah satu pemilihan terbesar di dunia," ujar Luhut.
Dengan adanya kepastian politik dan komitmen China, Luhut yakin bahwa target investasi sebesar Rp1.650 triliun yang ditetapkan untuk tahun ini dapat tercapai. Kabar baik ini membawa optimisme terhadap kestabilan investasi dalam negeri dan potensi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.