Kritik Andi Arief: Alumni UGM Anies dan Ganjar Dicemooh sebagai Pemimpin Lemah

Andi Arief, sindir Anies dan Ganjar sebagai calon presiden yang dianggap lemah

Kritik Andi Arief: Alumni UGM Anies dan Ganjar Dicemooh sebagai Pemimpin Lemah
Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyindir Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai alumnus UGM yang lemah.

Cydem.co.id' Jakarta - Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, mengeluarkan kritikan pedas terhadap calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, menyebut keduanya sebagai alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lemah. Komentar kontroversial ini mencuat dalam konteks persaingan politik menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Andi Arief mengungkapkan rasa kekecewaannya melalui akun media sosialnya, mencatat bahwa "Sedih dua alumni UGM belum apa-apa sudah merasa lemah. Walaupun kalau lihat rekam jejaknya memang keduanya kurang gigih berjuang." Sebagai lulusan Fisipol UGM, Andi Arief menyoroti kurangnya dedikasi dan ketangguhan dalam perjuangan politik Anies dan Ganjar.

Ketiganya, Andi Arief, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, memang memiliki latar belakang kegiatan mahasiswa di UGM, namun hanya Andi Arief yang mengalami peristiwa dramatis seperti diculik aparat saat aktif sebagai aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) pada era Orde Baru.

Sebagai seorang aktivis mahasiswa yang kritis terhadap pemerintahan Orde Baru, Andi Arief dan rekan-rekannya sering ditangkap, terutama mereka yang terafiliasi dengan PRD dan SMID. Setelah runtuhnya Orde Baru, Andi Arief mengikuti jejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan terlibat dalam Partai Demokrat.

Dalam perjalanan karir politiknya, Ganjar Pranowo memilih menjadi kader PDIP, sementara Anies Baswedan menekuni jalur akademis. Saat ini, Andi Arief bersama Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024, sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju bersama beberapa partai lainnya.

Ganjar Pranowo masih tetap setia sebagai kader PDIP dan diusung sebagai calon presiden, dipasangkan dengan Mahfud MD. Anies Baswedan, meskipun tidak berafiliasi dengan partai politik, mendapat dukungan dari NasDem, PKB, dan PKS sebagai calon presiden, dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Kritik dari Andi Arief ini menciptakan dinamika baru dalam peta politik Indonesia menjelang Pemilihan Presiden 2024, memberikan warna khusus pada persaingan antara tokoh-tokoh ternama dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Saat ini, publik menantikan bagaimana respons dari kubu Anies dan Ganjar terhadap sindiran tajam yang dilontarkan oleh salah satu tokoh politik senior tersebut.