Kontroversi Pasukan Israel yang Diduga Menistakan Masjid di Jenin, Palestina, dalam Video yang Memicu Kecaman Internasional

Pemerintah Palestina mengutuk keras tindakan tersebut sebagai "penodaan memalukan" terhadap masjid suci di Jenin

Kontroversi Pasukan Israel yang Diduga Menistakan Masjid di Jenin, Palestina, dalam Video yang Memicu Kecaman Internasional
Pasukan Israel dilaporkan membacakan Shema Yisrael, sebuah doa utama umat Yahudi dari pengeras suara sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat, Palestina.

Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan Israel kembali menjadi pusat kontroversi setelah munculnya sebuah video yang menunjukkan mereka diduga "menistakan" sebuah masjid di Jenin, Palestina. Dalam rekaman tersebut, terlihat tentara Israel memasuki masjid dan membacakan Shema Yisrael, sebuah doa utama dalam Yudaisme, melalui pengeras suara. Adegan ini diakhiri dengan para tentara tertawa dan menyanyikan lagu Hanukkah saat meninggalkan masjid.

Video tersebut muncul di tengah eskalasi ketegangan di wilayah tersebut, terutama setelah serangan mematikan Israel ke Jenin yang baru-baru ini menewaskan 11 warga Palestina. Total korban akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza telah mencapai lebih dari 18.700 jiwa.

Pemerintah Palestina langsung mengecam aksi tersebut sebagai "penodaan memalukan" terhadap masjid suci di Jenin. Juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menyatakan kecaman kerasnya terhadap tindakan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan memalukan dan terkutuk.

"Dengan penodaan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap sebuah masjid di kamp Jenin adalah tindakan yang memalukan dan terkutuk," ujar Rudeineh dalam sebuah pernyataan resmi.

Rudeineh juga memberikan peringatan keras kepada Israel, menyerukan agar negara tersebut tidak "menyeret kawasan ini ke dalam perang agama" dan memperingatkan tentang dampak dari serangan-serangan ini. Ia menegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas pelanggaran hak-hak rakyat Palestina.

"Api perang agama yang ingin dikobarkan Israel tidak akan terbatas pada wilayah Palestina saja, namun akan meluas ke seluruh dunia jika Israel tetap diam terhadap kejahatan Israel dan pelanggaran hak-hak rakyat Palestina," tegasnya.

Sementara itu, militer Israel merespons kontroversi ini dengan mengklaim bahwa mereka telah memberhentikan tentara yang terlibat dalam video tersebut dari tugas operasional dan memberikan sanksi disipliner. Juru bicara IDF, Daniel Hagari, menyatakan bahwa "langkah-langkah akan diambil sebagaimana mestinya terhadap mereka yang tidak bertindak sesuai dengan nilai-nilai IDF (tentara Israel)."

Kasus ini menambah daftar ketegangan antara Israel dan Palestina, yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Sementara itu, komunitas internasional juga turut mengawasi perkembangan situasi dan mengecam aksi-aksi yang dapat memperburuk kondisi di wilayah tersebut.