Kontroversi Israel: Bantah Serangan, Tapi RS Al Shifa Gaza Terisolasi dan Terancam Kehancuran

Keadaan rumah sakit dan pasien semakin parah dengan terputusnya sumber daya vital.

Kontroversi Israel: Bantah Serangan, Tapi RS Al Shifa Gaza Terisolasi dan Terancam Kehancuran
Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza.

Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghadapi kontroversi serius setelah membantah tuduhan menyerang Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza. Meskipun demikian, laporan dari jurnalis dan direktur rumah sakit menunjukkan gambaran yang berbeda.

Juru Bicara IDF, Daniel Hagari, secara tegas menyatakan bahwa berita mengenai pengepungan dan serangan terhadap Al Shifa adalah "informasi palsu." Namun, jurnalis di dalam rumah sakit melaporkan serangan drone yang mengincar pasien dan keluarga yang bergerak di kompleks tersebut.

Rumah sakit tersebut, yang belakangan menjadi sasaran serangan Israel, mengalami isolasi dan terancam kehancuran. Mustafa Sarsour, seorang jurnalis di RS Al Shifa, melaporkan bahwa semua jalan menuju rumah sakit telah hancur, dan keluarga yang berusaha meninggalkan kompleks itu mengalami kematian.

Direktur RS Al Shifa, Abu Salmiya, menyatakan kondisi kritis rumah sakit dan pasien. Rumah sakit terisolasi tanpa listrik, internet, air, dan pasokan medis. "Kami hanya beberapa menit menuju kematian. Yang bisa saya katakan adalah kita terus kehilangan nyawa," ungkap Abu Salmiya.

Lebih lanjut, Abu Salmiya menyampaikan bahwa mereka telah mengirim pesan darurat ke seluruh dunia untuk mendapatkan bantuan, namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan. "Kita terputus dari seluruh dunia, kita hanya berjarak beberapa menit dari kematian yang akan terjadi," tambahnya.

Situasi semakin memburuk dengan pemadaman listrik yang memengaruhi inkubator bayi di rumah sakit, menyebabkan kematian bayi yang baru lahir. Laporan dari Middle East Eye mencatat bahwa bayi-bayi warga Palestina yang baru lahir di inkubator mulai meninggal karena serangan dan pemadaman listrik.

Dengan isu kontroversial ini, dunia internasional diharapkan untuk memberikan perhatian dan tanggapan yang segera untuk menyelamatkan RS Al Shifa dan pasien yang terancam dalam kondisi yang sangat sulit.