Kepala Desa Terima Titipan dari Presiden Jokowi: Ajakan untuk Pemilu Damai 2024
Asosiasi Papdesi menyoroti peran kepala desa dalam menjaga keadilan dan damai pada pemilu
Cydem.co.id' Jakarta - Sejumlah kepala desa dari berbagai asosiasi mengklaim menerima titipan dari Presiden Joko Widodo terkait Pemilu 2024 di Istana Negara. Bendahara Umum Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), Sujiono, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi berharap para kepala desa berperan aktif dalam menjaga agar Pemilu berlangsung tanpa kecurangan dan damai.
"Titipan Pak Presiden tadi menitipkan kepada kami para kepala desa yang hadir ini untuk menjaga pemilu ini betul-betul tidak ada kecurangan, pemilu ini damai lancar," ujar Sujiono di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (29/12).
Sementara Sekretaris Jenderal DPP Papdesi, Sentot Rudi, menjelaskan bahwa pertemuan kepala desa dengan Jokowi lebih berfokus pada pembahasan revisi UU Desa dan menyampaikan aspirasi dari masyarakat desa. Menurutnya, tidak ada pembahasan politik atau keterlibatan soal pemenangan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Tidak ada. Tadi sama sekali tidak menyinggung politik," ungkap Sentot Rudi.
Meskipun sebelumnya telah terjadi beberapa komunikasi antara Jokowi dan kepala desa menjelang pemilu, beberapa kepala desa menegaskan bahwa pembahasan tidak melibatkan politik. Salah satu kepala desa, Surta Wijaya, menyatakan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas aspirasi terkait revisi UU Desa.
Namun, dalam sebuah acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Indonesia Arena, Jakarta, beberapa kepala desa mengundang Gibran Rakabuming Raka. Meskipun panitia menyatakan bahwa acara tersebut tidak bersifat politik, Koordinator Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Muhammad Asri Annas, menyebut pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat yang peduli terhadap desa.
"Poin-poin ini kelihatannya Bapak Prabowo dan Mas Gibran yang sedikit mau merespons. Buat kami, kami tidak terlalu peduli dengan janji-janji capres, kami lebih peduli pada siapa yang mau peduli dengan desa," ujar Muhammad Asri Annas.