Hampir 600 Ribu Pendukung Memadati Kampanye Akbar Prabowo di GBK Sebagai Penutup Masa Kampanye Pilpres 2024
Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas dukungan besar dari para pendukungnya
Averroes Gibraltar 
Cydem.co.id' Jakarta - Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta menjadi saksi sejarah hari ini ketika hampir 600 ribu orang membanjiri acara kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam pidato pembukaannya, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada pendukung yang hadir, melebihi perkiraan awal yang hanya mencapai 200 ribu orang.
Acara yang bertajuk "Pesta Rakyat" ini seharusnya dimulai pukul 15.00 WIB, namun karena antusiasme pendukung yang sudah memadati lokasi sejak pukul 9 pagi, acara dimulai lebih awal, pukul 14.00 WIB. Prabowo mengungkapkan apresiasinya terhadap kehadiran massa yang begitu besar dan mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Jakarta yang terkena dampak kemacetan di sekitar GBK.
Sebagai hari terakhir masa kampanye Pilpres 2024, kampanye akbar ini menjadi penutup sebelum memasuki masa tenang. Prabowo juga tak lupa memberikan ucapan selamat kepada umat Islam yang sedang memperingati Isra Miraj dan kepada masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek.
Meskipun acara ini menutup masa kampanye, namun atmosfer yang penuh semangat dan dukungan dari para pendukung menciptakan momentum positif. Selain menyuarakan visi dan misi pasangan Prabowo-Gibran, kampanye akbar ini juga menjadi ajang untuk merayakan keberagaman budaya dan agama di Indonesia.
Dengan demikian, kampanye akbar Prabowo di GBK hari ini bukan hanya sebagai ajang politik semata, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dalam perbedaan. Seiring dengan penutupan kampanye ini, masyarakat Indonesia akan memasuki masa tenang menjelang pemilihan presiden yang akan diadakan dalam beberapa hari mendatang.
Penutupan kampanye ini menciptakan banyak momen berkesan, dari dukungan masif hingga pesan-pesan damai yang disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya. Semua ini menjadi bagian dari perjalanan demokrasi di Indonesia, yang selalu dibanjiri semangat rakyat yang memiliki hak suara untuk menentukan arah bangsa ini ke depan.
