Guru Besar UI Kritik Pendekatan Politik Bansos Jokowi

Kritik terhadap pembiaran kemiskinan melalui politik bansos disampaikan dalam Seruan Salemba

Guru Besar UI Kritik Pendekatan Politik Bansos Jokowi
Guru besar dan sejumlah jajaran Sivitas Akademika UI saat menyampaikan deklarasi kebangsaan kampus perjuangan di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024).

Cydem.co.id' Jakarta - Sejumlah Guru Besar dari Universitas Indonesia (UI) mengkritik Presiden Joko Widodo atas pendekatan politik dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mereka sebut sebagai politik gentong babi (pork barrel politics).

Teguran ini, yang merupakan bagian dari Seruan Salemba oleh para akademisi se-Jabodetabek, menyoroti beberapa penyimpangan kekuasaan yang terjadi dalam pemerintahan.

Guru Besar UI Valina Singka Subekti menyatakan, "Instrumentalisasi bantuan sosial, pork barrel politics, dengan alasan menopang rakyat miskin nampak seperti pembiaran terhadap kemiskinan."

Mereka menekankan bahwa Presiden seharusnya fokus pada penghapusan kemiskinan dengan cara memperluas lapangan kerja di segala sektor dan meningkatkan kapasitas penduduk usia muda.

Selain itu, Seruan Salemba juga mengkritik adanya intimidasi terhadap pihak yang mengkritik pemerintah, menegaskan bahwa tindakan semacam itu adalah awal dari pembenaran terhadap kekerasan psikologis.

Guru Besar UI Sulistyowati Irianto menyoroti kewajiban konstitusional Presiden untuk mematuhi hukum dan menjaga kemandirian peradilan. Dia menyebut bahwa terjadi penyalahgunaan kekuasaan dengan rekayasa hukum yang merugikan demokrasi.

Kritik serupa juga pernah disuarakan oleh para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Petisi Bulaksumur. Mereka menyoroti pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK), keterlibatan aparat penegak hukum dalam proses demokrasi, dan pernyataan kontradiktif Jokowi tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik.

"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada," ucap Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Koentjoro di Balairung UGM, Sleman, DIY, Rabu (31/1).