Ganjar Pranowo Blak-blakan: Pemerintahan Koruptif dan Dua Penyakit Utama
Menurut Ganjar, pejabat sering lupa pada masyarakat setelah terpilih, dan birokrasi rumit membutuhkan uang atau hubungan dalam mendapatkan akses
Cydem.co.id' Jakarta - Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengeluarkan pernyataan kontroversial saat berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jakarta. Dalam pertemuannya dengan jurnalis, Ganjar menyebut bahwa pemerintahan saat ini terkena penyakit korupsi. Ia juga mengidentifikasi dua masalah utama yang merusak sistem pemerintahan.
Ganjar Pranowo mengungkapkan kekhawatirannya bahwa praktik koruptif telah menjadi budaya yang dianggap wajar di internal lembaga pemerintah. "Saya takut, wajar biasa, menjadi biasa, kemudian distempeli budaya. Loh kan bahaya ini. Budayawan protes, kita juga protes," ujarnya dengan tegas.
Menurut Ganjar, riset pribadi yang dilakukannya di Jawa Tengah memberikan gambaran bahwa dua penyakit utama menginfeksi pemerintahan. Pertama, banyak pejabat yang melupakan janji-janji mereka kepada masyarakat setelah terpilih dalam pemilu. Ganjar menyatakan bahwa keadaan ini sudah menjadi penyakit umum dan bahwa pemerintah seringkali sulit dijangkau oleh masyarakat setelah terpilih.
Kedua, Ganjar mengidentifikasi birokrasi yang rumit, terutama jika tidak disertai dengan uang. Ia mengungkapkan bahwa seseorang sulit menjadi PNS tanpa memiliki hubungan di dalamnya. "Mau urus apa, amplopnya ada enggak. Maka adagium kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah itu menjadi kewajaran," ungkapnya.
Ganjar juga membagikan pengalaman pribadinya ketika dihadapkan pada tawaran suap setelah memperingatkan agar tidak ada lagi setoran. Meskipun tak merinci jenis setoran apa yang dimaksud, Ganjar menolak tawaran tersebut dengan tegas.
Dengan pernyataan kontroversial ini, Ganjar Pranowo menunjukkan komitmennya untuk membongkar praktik koruptif dan memperbaiki sistem pemerintahan. Namun, pernyataannya juga bisa menciptakan gelombang diskusi dan perdebatan di tengah dunia politik Indonesia.
Pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo bersama pasangannya, Mahfud MD, bersaing dengan nomor urut tiga dan berhadapan dengan pesaing kuat, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dengan adanya pernyataan tajam Ganjar Pranowo ini, publik tentu akan menantikan perkembangan selanjutnya dalam kampanye Pilpres 2024, sambil melihat bagaimana kritikannya terhadap pemerintahan saat ini akan memengaruhi dinamika politik di tanah air.