Debat Ketiga Pilpres 2024 Lebih Hidup, Meski Kontroversi Menyertai
Adu argumen sengit antara Prabowo dan Anies menciptakan momen menarik, dengan Ganjar mencoba meredakan suasana
Cydem.co.id' Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, memberikan apresiasi positif terhadap debat ketiga Pilpres 2024, menyebutnya lebih 'hidup' dibanding pengalamannya sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Pernyataan tersebut menanggapi penampilan ketiga calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, dalam debat yang diselenggarakan pada Minggu (7/1) kemarin.
"Saya melihat perdebatannya bagus, terbuka, dan artinya mereka berdebat, terutama ya sesi perdebatan itu saya kira menarik itu dibanding dulu waktu saya (Pilpres 2019). Sekarang lebih hidup perdebatannya," ujar Ma'ruf Amin saat melakukan kunjungan di Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY, pada Selasa (9/1).
Meskipun memberikan pujian terhadap animasi debat, Ma'ruf menolak memberikan komentar terkait substansi perdebatan, dengan alasan bahwa penilaian tersebut seharusnya diserahkan kepada masyarakat.
"Saya kira masyarakat sendiri lah, bagaimana ketika masalah substansinya itu. Mana yang baik, mana yang kurang baik, mana yang bagus. Itu kan publik. Tidak etis kalau saya masuk ke substansi," tambahnya.
Pendapat Ma'ruf ini berbeda dengan penilaian Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang menganggap debat ketiga kurang edukatif karena banyak serangan personal. Jokowi bahkan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengevaluasi format debat Pilpres 2024.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ungkap Jokowi di Serang, Banten, pada Senin (8/1).
Jokowi menekankan bahwa serangan dalam debat seharusnya berkaitan dengan kebijakan atau visi, bukan bersifat personal. Menurutnya, debat yang melibatkan serangan personal tidak memberikan edukasi kepada masyarakat dan malah mengaburkan gagasan para calon.
Dalam debat ketiga Pilpres 2024, tiga calon presiden beradu gagasan seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri. Prabowo Subianto terlibat beradu argumen dengan Anies Baswedan beberapa kali, menciptakan momen sengit hingga Ganjar Pranowo merasa perlu untuk meredakan suasana.
Meski debat menarik perhatian publik, kontroversi pun menyertai, terutama terkait serangan personal yang dianggap Jokowi tidak edukatif. Evaluasi terhadap format debat Pilpres 2024 mungkin menjadi langkah krusial dalam menjaga kualitas perdebatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.