Cak Imin Meragukan Kesetiaan 'ke-NU-an' Khofifah karena Dukung Prabowo, PKB Tetap Optimis di Jawa Timur

Keraguan Cak Imin terhadap 'ke-NU-an' Khofifah muncul setelah pernyataan dukungannya untuk Prabowo-Gibran

Cak Imin Meragukan Kesetiaan 'ke-NU-an' Khofifah karena Dukung Prabowo, PKB Tetap Optimis di Jawa Timur
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meragukan 'ke-NU-an' Khofifah karena malah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Cydem.co.id' Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengungkapkan keraguan terhadap 'ke-NU-an' Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa setelah Khofifah menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam pertemuannya dengan peternak di Kecamatan Ponggok, Blitar, Cak Imin menyatakan keyakinannya bahwa orang yang memiliki ideologi Nahdlatul Ulama (NU) seharusnya mendukungnya dan Anies Baswedan.

"Orang yang punya ideologi NU pasti istikamah ke AMIN. Saya meragukan ke-NU-annya kalau tidak pilih AMIN (Anies-Imin)," ujar Cak Imin.

Meskipun demikian, Cak Imin menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak demokrasi untuk membuat pilihan politiknya, dan ia menghormati setiap keputusan yang diambil oleh individu. Sebelumnya, Cak Imin juga menyatakan bahwa warga NU yang tidak mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam Pilpres 2024 dianggap "kebangetan" atau keterlaluan.

"Jadi lek onok wong (kalau ada orang) NU, enggak nyoblos wong NU sing asli (yang asli) berarti kebangeten (keterlaluan)," kata Cak Imin di acara konsolidasi Relawan AMIN di Surabaya di DBL Arena, Surabaya (10/1).

Meskipun Khofifah resmi menyatakan dukungannya untuk Prabowo-Gibran dan ditunjuk sebagai dewan pengarah dan juru kampanye nasional (jurkamnas) TKN Prabowo-Gibran, Cak Imin tetap yakin bahwa PKB tetap kuat di Jawa Timur.

"PKB tetap kuat di Jawa Timur," tegas Cak Imin, menanggapi keputusan politik Khofifah. Meskipun ada perbedaan pendapat di tingkat nasional, PKB optimis bahwa dukungan di tingkat daerah tetap solid.

Keputusan Khofifah menyebabkan pergeseran dinamika politik di Jawa Timur, sementara PKB tetap fokus pada membangun dukungan di tingkat lokal. Meskipun terdapat keraguan terhadap 'ke-NU-an' Khofifah, PKB berharap untuk mempertahankan kekuatan politiknya di provinsi tersebut.