Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan hal tersebut. "Kami hormati event Pemilu 2024 ini, sehingga bantuan pangan kami hentikan sementara 8 sampai dengan 14 Februari 2024," ucapnya pada Selasa, 6 Februari.
Bantuan pangan berupa beras sebelumnya direncanakan akan disalurkan oleh pemerintah hingga bulan Juni 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan bahwa bantuan 10 kg beras akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap keluarga diharapkan menerima bansos 10 kg beras setiap bulannya.
"Bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat di Indonesia sendiri akan diterima hingga bulan Juni 2024," tulis Jokowi dalam akun media sosialnya, @jokowi, pada Senin, 29 Januari.
Jokowi juga menyatakan bahwa peluang untuk memperpanjang program bansos beras 10 kg ini terbuka, tergantung pada anggaran negara. "Saya harap produktivitas padi pun dapat ditingkatkan sehingga berdampak baik pada harga beras dengan suplai beras yang melimpah," ujarnya.
Alasan di balik kebijakan pemerintah mengucurkan bansos beras ini adalah naiknya harga beras akibat gagal panen di hampir semua negara. "Perubahan iklim yang mengakibatkan kegagalan panen tersebut menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan dalam negerinya," ungkap Jokowi.