Taipan AS Bersatu untuk Membentuk Mesin Propaganda Pro-Israel di Tengah Konflik Timur Tengah

Miliarder AS, dipimpin oleh Barry Sternlicht, bersatu untuk membentuk mesin propaganda pro-Israel melalui kampanye media

Taipan AS Bersatu untuk Membentuk Mesin Propaganda Pro-Israel di Tengah Konflik Timur Tengah
Taipan AS Barry Sternlicht terang-terangan bikin mesin propaganda Israel.

Cydem.co.id' jakarta - Sejumlah taipan properti Amerika Serikat berkolaborasi untuk membentuk inisiatif propaganda pro-Israel di tengah konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Dipimpin oleh Barry Sternlicht, CEO Starwood Capital Group, upaya ini bertujuan untuk membentuk kembali narasi seputar Israel dan mengkritik kelompok milisi Palestina, Hamas, melalui kampanye media.

Sternlicht, seorang miliarder, memulai kampanye ini untuk mengumpulkan dukungan untuk Israel dengan memanfaatkan strategi media. Tujuan utamanya adalah meningkatkan citra global Israel sambil mengecam Hamas di tengah kritik internasional terhadap tindakan pemerintahan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu di Gaza.

Dalam mengungkapkan niatnya, Sternlicht menekankan perlunya membentuk narasi secara proaktif untuk menangkal potensi simpati terhadap Palestina di komunitas internasional. Kampanye ini, berjudul "Facts For Peace," mencari sumbangan substansial, dengan target hingga $50 juta dari tokoh-tokoh terkemuka di bidang media, keuangan, dan teknologi untuk mendanai inisiatif tersebut.

Beberapa tokoh yang dihubungi untuk memberikan sumbangan meliputi mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell, dan pengusaha Michael Milken. Kekayaan bersih kolektif dari para kontributor ini melebihi $500 miliar.

Dana yang terkumpul dari para dermawan kaya ini akan digabungkan dengan dana badan amal Yahudi, dan meskipun jumlah pasti belum diungkapkan, kampanye ini telah berhasil mengumpulkan jutaan dolar.

Upaya yang diorganisir oleh tokoh-tokoh berpengaruh ini untuk memengaruhi opini publik agar berpihak pada Israel dan mencap Hamas sebagai organisasi teroris menyoroti peran kekuatan finansial dalam membentuk naratif selama konflik geopolitik yang rumit.