Netanyahu Memerintahkan Mossad Habisi Pemimpin Hamas Meski Ada Gencatan Senjata

Instruksi tersebut diumumkan pada hari yang sama dengan pengumuman gencatan senjata di Gaza

Netanyahu Memerintahkan Mossad Habisi Pemimpin Hamas Meski Ada Gencatan Senjata
PM Benjamin Netanyahu memerintahkan badan intelijen Israel, Mossad, mencari dan membunuh pemimpin Hamas beberapa jam setelah sepakat gencatan senjata di Jalur Gaza.

Cydem.co.id' Jakarta - Dalam langkah yang mengejutkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan agen intelijen Mossad untuk menyingkirkan para pemimpin Hamas di mana pun berada, melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Perintah ini diungkapkan oleh Netanyahu pada hari yang sama dengan pengumuman gencatan senjata, menandakan eskalasi signifikan dalam ketegangan.

Perintah Netanyahu termasuk penargetan pemimpin Hamas di luar Gaza, termasuk di Qatar, di mana Kepala Mossad David Barnea dikabarkan berada. Qatar telah menjadi mediator dalam perjanjian gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, dan menjadi tuan rumah kantor perwakilan kelompok militan tersebut.

Ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai masa depan pemimpin Hamas di Gaza, Netanyahu mengindikasikan bahwa gencatan senjata tidak membuat mereka terhindar dari penargetan. Namun, ketika ditanya tentang pembebasan tahanan Palestina, ia menegaskan bahwa pengejaran akan dilanjutkan jika terbukti terlibat dalam terorisme.

Pemerintah Israel menyetujui gencatan senjata sementara selama empat hari pada Rabu (22/11) untuk memfasilitasi pembebasan sejumlah sandera yang ditahan Hamas sejak konflik pecah pada 7 Oktober lalu. Netanyahu menekankan keputusan sulit yang diambil namun dianggap benar.

Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza. Negara tersebut meminta pembebasan setidaknya 50 sandera, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga asing seperti orang Amerika Serikat, sambil menyetujui pembebasan sekitar 150 tahanan Palestina, khususnya perempuan dan anak-anak.

Israel bahkan menawarkan perpanjangan gencatan senjata jika Hamas setuju untuk melepaskan sandera tambahan. Namun, meski ada kesepakatan gencatan senjata, Netanyahu memperingatkan bahwa agresi Israel terhadap Gaza akan terus berlanjut hingga negaranya mencapai tujuan, yaitu menghancurkan Hamas dan memastikan pembebasan seluruh sandera yang hilang.

Situasinya tetap sangat rentan, dan komunitas internasional memperhatikan perkembangan ini karena Timur Tengah terus menghadapi tantangan geopolitik yang kompleks.