Kenaikan Drastis Harga Pangan di Awal Pekan, Cabai dan Beras Mendominasi

Cydem.co.id' Jakarta - Kenaikan signifikan harga pangan mencuri perhatian pada awal pekan ini, Senin (12/2), dengan cabai dan beras menjadi sorotan utama. Menurut laporan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, kenaikan harga tersebut menandai tantangan baru bagi konsumen di seluruh Indonesia.

Harga cabai rawit merah, misalnya, melonjak hingga 9,82 persen, mencapai titik tertinggi di Rp51.450 per kg. Bahkan, di beberapa pasar seperti Pasar Dahlia, Pontianak, dan Pasar Boswezen, Sorong, harganya bahkan melebihi Rp90 ribu per kg. Sementara itu, cabai merah keriting naik 5,39 persen, sementara cabai rawit hijau dan cabai merah besar masing-masing naik 2,67 persen dan 2,22 persen.

Tidak hanya cabai, beras juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Beras kualitas bawah I naik 0,72 persen menjadi Rp14.050 per kg, sedangkan beras kualitas bawah II naik 0,36 persen menjadi Rp13.850 per kg. Kenaikan harga juga terjadi pada jenis beras lainnya seperti medium I, medium II, super I, dan super II.

Namun, tidak semua komoditas mengalami kenaikan harga. Ada beberapa yang mengalami penurunan, seperti bawang merah ukuran sedang dan bawang putih ukuran sedang. Meskipun demikian, stabilitas harga gula pasir lokal, gula pasir kualitas premium, minyak goreng kemasan bermerek 1, dan minyak goreng kemasan bermerek 2 memberikan sedikit kelegaan di tengah lonjakan harga pangan yang umumnya terjadi.

Kenaikan harga pangan ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih tertekan akibat pandemi. Hal ini juga menyoroti pentingnya kebijakan pemerintah dalam mengelola stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Diharapkan, langkah-langkah konkret akan segera diambil untuk mengatasi lonjakan harga pangan yang semakin membebani masyarakat.