Eskalasi Kekerasan Israel di Gaza: Gempur Sekolah di Kamp Jabalia dan Rumah Sakit Indonesia

Eskalasi kekerasan Israel mencapai puncaknya dengan menyerang fasilitas pendidikan, memperparah penderitaan warga Palestina dan mengejutkan dunia internasional

Eskalasi Kekerasan Israel di Gaza: Gempur Sekolah di Kamp Jabalia dan Rumah Sakit Indonesia
Israel lagi-lagi menggempur kompleks pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, menargetkan sebuah sekolah di wilayah itu pada Selasa (21/11).

Cydem.co.id' Jakarta - Pasukan Israel memperluas serangan mereka di Jalur Gaza, Palestina, dengan menargetkan sebuah sekolah di Kamp Jabalia pada hari ini, Selasa (21/11). Sementara itu, Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga terus diserang sejak Senin, menandai eskalasi kekerasan yang semakin brutal.

Sejauh ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat serangan terbaru di sekolah Kamp Jabalia. Namun, serangan ini menambah daftar panjang gempuran Israel terhadap sekolah-sekolah di Gaza, termasuk sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hamas melaporkan lebih dari 10 orang tewas pada Senin (20/11) akibat serangan roket Tel Aviv di sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kamp Bureij, Gaza tengah. Pada Sabtu (18/11), serangan Israel menyerang Sekolah Al-Fakhura, yang dikelola UNRWA di Gaza utara, menewaskan sedikitnya 50 orang menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Eskalasi kekerasan mencapai puncaknya saat pasukan Israel menggempur Sekolah Al-Falah di Zeitoun, Gaza selatan, pada Jumat (17/11), menewaskan puluhan orang dan melukai sekitar 100 orang. Serangan tersebut menyusul penargetan terhadap Sekolah Al-Buraq pada 10 November lalu, yang menewaskan setidaknya 25 orang.

Agresi Israel di Jalur Gaza semakin memprihatinkan karena menunjukkan kecenderungan untuk menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. Hingga saat ini, korban tewas akibat agresi tersebut telah mencapai 13.300 orang, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.

Peningkatan intensitas dan target yang lebih luas dalam agresi Israel menimbulkan keprihatinan dunia internasional, sementara Palestina dan pendukungnya terus mengecam tindakan tersebut. Situasi ini menuntut respons dan perhatian global untuk mencari solusi yang dapat mengakhiri kekerasan dan membawa perdamaian ke wilayah yang terkena dampak.